Meningkatkan Kualitas profesionalisme Guru Melalui Bimtek

Tujuan umum kegiatan Bimtek Penguatan Implementasi Kurikulkum Merdeka adalah meningkatkan kualitas profesionalisme guru dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugas pokok yang ditambah dalam pembuatan media pembelajaran yang kreativitas dan inovatif. Meningkatkan penguatan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Memotivasi guru untuk mengembangkan diri melalui penyusunan publikasi ilmiah dan penciptaan karya inovatif. Red.

Bimtek Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar BDK Surabaya di MTsN 1 Tuban (24-25/05/2023). Kegiatan ini diikuti seluruh Kepala Madrasah, Waka Kurikulum dan 1 perwakilan guru KKM. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Kab. Tuban, Drs, Munir, M. Hum. turut hadir dalam acara ini adalah Kasi. Pedma dan Pengawas Madrasah.

Redaktur: Didi Wahyudi

MTsN 1 Tuban lagi?

Seperti gelombang air yang tidak dapat dibendung lagi, kejuaraan demi kejuaraan diperoleh oleh MTsN 1 Tuban, termasuk dalam ajang Ma’arif Competition (MC) yang digelar Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Cabang Tuban ada yang baru. Sebab, tahun ini ada bidang olahraga yang dilombakan, yakni sepakbola dan volly. Sepakbola diikuti oleh SD/MI dan MTs/SMP, sedangkan untuk volly hanya SMP atau MTs.

Kegiatan ini juga untuk memperingati satu abad NU dan menjelang konferensi cabang (konfercab) PC NU Tuban. Pembukaan perlombaan dilakukan dengan upacara yang digelar di halaman SMK YPM 12 Tuban. Sebagai pembina upacara adalah Sekretaris PC LP Ma’arif Tuban, Sofyan Yunus. Upacara. Upacara dihadiri oleh pengurus dan panitia MC LP Ma’arif serta seluruh peserta pertandingan.

Ketua Ma’arif Competition, Abdussalam mengatakan, lomba voli dilaksanakan pada 3 dan 4 Oktober 2022. Sebanyak 14 tim menjadi peserta kejuaraan ini. dan MTsN 1 Tuban menjadi salahsatu yang mendapatkan juara. Bravo olahraga, Bravo MTsN 1 Tuban. (iainutuban.ac.id).Didi.Red.

Bergerak Bersama Sarakkan Merdeka Belajar

Picture by Susiana.ig

Dengan motto “Bergerak Bersama Sarakkan Merdeka Belajar”, MTsN 1 Tuban melaksanakan upacara bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman madrasah (02/05/2023). “Mari kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi pelajar pancasila yang cerdas berkarakter dan membawa indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan.” Pidato Kemndikbudristek pada Hardiknas yang dibacakanoleh Kepala MTsN 1 Tuban pada amanatnya. Red.

HARI KEMENANGAN TELAH TIBA !!!

Dengan segala kerendahan hati , Kami keluarga besar MTsN 1 Tuban mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita kembali dalam keadaan yang suci. Dan semoga Allah memberikan kita umur panjang sehingga dapat dipertemukan kembali dengan Ramadhan nan suci tahun depan. Insyaallah. Amin Ya Robbal Alamin

Redaktur: Didi wahyudi

TIM UNIT PENANGANAN KASUS MTsN 1 TUBAN

SIAP MENDARMAKAN DIRI DEMI KEPENTINGAN ANAK DIDIK MENDAPATKAN HAK-HAK MEREKA SEBAGAIMANA MESTINYA SESUAI DENGAN AMANAT KONVENSI HAK ANAK.

foto by sani/didi.red

Berangkat dari adanya Konvensi Hak Anak (KHA) atau lebih dikenal sebagai UN-CRC (United Nations Convention on the Rights of the Child) adalah sebuah perjanjian hak asasi manusia yang menjamin hak anak pada bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya yang disahkan pada tahun 1989 oleh PBB. Maka adalah Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Elvi Hendrani mengatakan pentingnya satuan pendidikan untuk memenuhi standardisasi Lembaga Penyedia Layanan Ramah Anak (LPLRA).

Pemenuhan standarisasi itu adalah untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak maupun oleh anak di sebuah satuan pendidikan, karena akhir-akhir ini masih banyak informasi yang muncul mengenai kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan. Satuan pendidikan, menjadi salah satu tempat yang sarat dengan pelanggaran hak anak, selain rumah dan lingkungan.

Elvi Hendrani menuturkan, pada 2021 KemenPPPA mulai memperkenalkan istilah “Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK)”, seiring dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 Tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak.

Untuk memastikan anak-anak yang terkategori AMPK terlindungi, maka upaya-upaya pencegahan harus dimasifkan dan mengoptimalkan penanganan kasus terutama oleh unit penanganan kasus yang ada di satuan pendidikan yang terkoneksi secara langsung dengan anak-anak.

“Hal itu penting karena kasus bisa terjadi di mana saja, tidak ada satupun tempat yang tidak ada kasus. Namun, akan terlihat kualitas suatu tempat atau suatu wilayah atau jika itu (kasus) terjadi di satuan pendidikan. Penanganannya cepat dan tepat karena kesiapan kesatuan pendidikan untuk menangani kasus tersebut,” kata Elvi Hendrani.

LPLRA merupakan program yang mengusung semangat sinergi dan kolaborasi antar-Kementerian/Lembaga (K/L) maupun Lembaga Layanan Berbasis Masyarakat. LPLRA memegang prinsip bahwa standardisasi yang dilakukan merupakan evaluasi yang bersifat pembinaan, yang bertujuan menguatkan lembaga tersebut dalam melayani AMPK.

Tim Unit Penanganan Kasus di MTsN 1 dikukuhkan pada 06 Maret 2023, yang di usulkan oleh Ibu Bekti Prastyani Fasnas. SRA yang di visitasi dan langsung Pendampingan Standarisasi Penyelenggaraan LPLRA Unit Penanganan Kasus di Satuan Pendidikan MTSN 1 Tuban oleh Bapak A. Azhari Fasnas. SRA di MTsN 1 Tuban, untuk selanjutnya mengikuti Bimtek LPLRA bagi AMPK pada Unit Penanganan Kasus di Satuan Pendidikan yang dilakukan oleh tim dari Kemenpppa. pada hari berikutnya (08-10/03/2023).

Harapan terbesar dari fasnas SRA adalah MTsN 1 Tuban bisa memenuhi standard Penyelenggaraan LPLRA sebagaimana yang telah di isyaratkan oleh Kemenpppa. Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari P3A Tuban. Dukungan dari keluarga besar MTsN 1 Tuban lah yang akan membuat program ini bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh berbagai pihak. Semoga MTsN 1 Tuban bisa!!!

anitapermatadewi.didiwahyudi.red

Menanamkan Kharakter Pelajar Rahmatan Lil’alamin serta Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Kegiatan Pondok Ramadhan.

foto by fahmi/didi.red

Pada bulan Ramadan sekolah menggelar kegiatan Pondok Ramadan. Pondok Ramadan ini diisi dengan aktivitas seperti tadarus Al-Quran, sholat berjamaah, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan pondok Ramadan ini dilaksanakan selama satu hari penuh di sekolah atau dalam waktu tertentu untuk mempelajari lebih dalam tentang agama Islam.

Tujuan Pondok Ramadan

Kegiatan yang dilakukan di bulan Ramadan ini bukan hanya untuk mengisi waktu kosong sambil menunggu waktu buka puasa. Pondok Ramadan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan sehingga bisa meningkatkan iman dan taqwa serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ini sekaligus meningkatkan ibadah peserta didik pada bulan Ramadan. Hal ini karena pada kegiatan Pondok Ramadan yang dilaksanakan secara intensif banyak diisi aktivitas ibadah mulai dari sholat wajib, sholat sunnah, dan tadarus. Berikut ini tujuan pondok Ramadan:

1. Mengisi waktu luang dengan memperbanyak ibadah
2. Mengamankan pemahaman agama Islam lebih dalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
3. Meningkatkan iman dan takwa 

foto by fahmi/didi.red

Kegiatan Pondok Ramadan

Setiap sekolah memiliki macam-macam kegiatan untuk Pondok Ramadan. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan waktu kegiatan apakah seharian atau waktu tertentu. Berikut ini kegiatan-kegiatan pondok Ramadan seperti yang dirangkum redaktur dari berbagai sumber:

  • Sholat fardhu lima waktu  berjamaah
  • Sholat sunah berjamaah (Sholat Duha, Sholat Tahajud, Sholat Witir)
  • Tadarus Al-Quran bersama
  • Kajian fiqih
  • Kajian kitab
  • Diskusi dan kuis
  • Buka bersama
  • Sholat Tarawih berjamaah
foto by fahmi/

Dengan tema Menanamkan kharakter Pelajar Rahmatan Lil’alamin serta Menguatkan Profil Pelajar Pancasila MTsN 1 Tuban melaksanakan kegiatan Pondok Ramadhan 1444 H. Tahun ini MTsN 1 Tuban bekerjasama dengan KUA Tuban Kota dalam penyampaian materi-materi pondok ramdhan, diantaranya Moderasi Beragama, Tarikh Islam dan Praktik Sholat Sunah.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 minggu (10-15/04/2023) dengan pembagian 2 hari perjenjang. Selain siswa hadir untuk mengilkuti kegiatan pondok ramadhan, mereka juga melakukan kegiatan berzakat fitrah, untuk kemudian oleh panitia akan diberikan kepada siswa/wi duafa, yatim piatu dan warga sekitar MTsN 1 Tuban, yang dilaksanakan pada hari senin (17/04/2023).

Foto by fahmi.dawam/didi,red

MTsN 1 Tuban Banjir Prestasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu.

Yang jelas pasti manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda beda, baik secara akademik ataupun nonakademik. Ada diantaranya memiliki kemampuan akademik bagus namun lemah di nonakademik begitu juga sebaliknya, dan yang harus kita sadari bahwa semuanya merupakan anugerah dari Tuhan yang maha kuasa, apapun potensi itu harus kita cermati lebih dini dan dikelola sebaik mungkin sehingga tetap menjadi sebuah kemampuan atau prestasi yang bisa dibanggakan, baik bagi pribadi, orangtua ataupun lembaga.

Alangkah indahnya ketika kemampuan akademik dan nonakademik bisa seimbnag sehingga menciptakan perpaduan yang pas dianatara keduanya yaitu prestasi gemilang di berbagai sektor.

Berikut ini adalah motivasi yang bisa dijadikan acuan untuk bisa digunakan sebagai cara membuat agar prestasi akademik dan nonoakademik bisa berjalan beriringan atau seimbang.

1. Mencari Waktu yang Terbaik untuk Belajar

Kita harus tau kapan waktu terbaik kita buat belajar. Karena ini merupakan cara yang terbaik menyangkut keefektifan belajar kita juga.

2. Sering Me-review Pelajaran yang Kita Paling Tidak Kuasai  

Sering-sering baca ulang pelajaran yang paling gak kita kuasai, misalnya matematika. Nah, seringlah bergaul sama matematika biar bersahabat dan gak jadi musuh lagi.

3. Fokus Saat di Kelas

Kalau di kelas, cukup mikirin urusan kelas. Begitu pun ketika di organisasi, agar urusannya tidak bercampur.

4. Jangan Suka Begadang

Jangan begadang karena bisa bikin mengantuk di kelas dan membuat kita tidak maksimal menyimak mata pelajaran.

5. Cari Tahu Cara Belajar Kita

Setiap orang memiliki tehnik belajarnya sendiri-sendiri, misalnya cara belajar visual sama auditory. Jadi harus banyak nulis (mencatat) dan banyak dengerin. Terkadang kita perlu mencoba tehnik dengerin guru menjelaskan materi kemudian bikin resume pakai pena warna-warni dan menarik, resume-nya cuma poin-poin penting terus dia jabarin sendiri dan itu ngebuat hapal diluar kepala banget.

6. Kurangin Main Media Sosial

Wah, ini dia godaan terbesar saat mau belajar. Kalau sudah mau belajar, mending ponselnya dimatikan atau di-silent dan dijauhkan dari kita. Tujuannya agar kita lebih fokus saat belajar.

7. Selesaikan Pekerjaan Samapi Tuntas

Belajar jika kerjaan lain udah kelar. Misal, ada yang harus dibuat entah itu proposal atau tugas organisasi lain, itu di selesain dulu baru enak dan tenang dalam belajar belajar.

8. Harus Seimbang

Intinya bagi waktu yang benar, jangan condong ke salah satu, harus seimbang, baik untuk urusan akademik, nonakademik, organisasi dan juga urusan akhirat atau ibadah.

Redaktur: Didi wahyudi

All pict taken from paguyuban/didi.red

Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM)

Foto by susi/Didi.red

Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data tentang kualitas kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala madrasah. Penilaian ini dilakukan secara berkala dalam periode tahunan (setiap tahun sekali) dan empat tahunan.

Terkait dengan pelaksanaan penilaian kinerja kepala madrasah tersebut, Ditjen Pendidikan Islam melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah menyusun petunjuk teknis penilaian kinerja kepala madrasah yang kemudian ditetapkan melalui SK Ditjen

Kinerja kepala madrasah, sebagaimana juknis, dinilai berdasarkan 5 komponen penilaian. Kelimanya terdiri atas empat tugas utama kepala madrasah dan ditambah dengan satu komponen tambahan. Sehingga kelimanya meliputi :

  • Usaha pengembangan madrasah,
  • Pelaksanaan tugas managerial
  • Pengembangan kewirausahaan
  • Supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan
  • Hasil kinerja kepala madrasah

Empat komponen penilaian tugas utama kepala madrasah dinilai setiap tahun, sedangkan penilaian komponen kelima (hasil kinerja kepala madrasah) dinilai perempat tahun sekali. PKKM merupakan sistem formal yang digunakan untuk menilai kinerja secara periodik, dan hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan, pemberian reward, perencanaan, pemberian konpensasi dan motivasi. (Sumber dari kemenag.go.id/Didi.red)

Foto by susi/Didi.red
Foto by susi/Didi.red

Ketua Pokjawas, Moch. Mochtarom Ni’am bersama pengawas Madrasah Tsanawiyah Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Abdullah Ulil Albab memberikan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) di MTsN 1 Tuban, Senin (21/11/22). Kegiatan ini dihadiri oleh Tim PKKM MTsN 1 Tuban dan dibuka oleh Kepala Madrasah.

Dalam kegiatan ini Kepala Madrasah, Ali Magfur, S.Ag. M.Pd.I. bersama Tim PKKM menunjukan profil MTsN 1 Tuban sesuai dengan data yang telah disiapkan dan ditata, menyimak dan merespon pembinaan, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan administrasi yang telah ada dari kedua Pokjawas MTs tersebut.

“Alhamdulillah semua administrasi telah tersedia dan tersusun dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan”.  Jelas dari kedua Pokjawas. Namun demikian tidak ada yang sempurna, yang jelas MTsN 1 Tuban sudah melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.

Foto by susi/Didi.red

Pahlawan Tanpa Tanda Jasaku

kemensos.go.id/Didi.red

Dilansir situs Kemensos, tema Hari Pahlawan ke-77 tahun 2022 adalah “Pahlawanku, Teladanku.” Hari Pahlawan diperingati untuk meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November adalah peringatan untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, puncaknya pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Setiap elemen pada logo Hari Pahlawan 2022 memiliki artinya masing-masing.

Kepal Tangan: Tangan mengepal melambangkan semangat juang dan perlawanan pahlawan dalam menolak ketidakadilan dan kedzaliman para penjajah.

Perisai Pancasila: Kepal tangan berbentuk seperti perisai Pancasila menandakan pahlawan sebagai anak bangsa yang rela menumpahkan darahnya demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah air dari penjajah.

Simbol Cinta: Simbol ini dalam budaya pop sering diutarakan untuk menandakan rasa cinta. Sama halnya seperti pahlawan, mereka rela berkorban karena ada perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Bambu Runcing: Bambu runcing adalah senjata yang digunakan untuk melawan penjajah pada masa kolonialisme. Senjata bambu runcing menjadi saksi para pahlawan bangsa yang pernah berjuang dan melawan para penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan negara Indonesia.

Foto by susiana/Didi.red
Foto by susiana/Didi.red

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun ini, MTsN 1 Tuban melaksanakan upacara bendera di halaman madrasah dengan petugas upacara yang mengenakan kostum nuansa kepahlawanan, seraya mereka sebagai generasi muda penerus cita-cita bangsa berkata, “kami sadar kemerdekaan yang tidak dengan mudah diperoleh, kemerdekaan yang ditebus dengan keringat, air mata, bahkan juga nyawa itulah yang mampu membuat kami bisa jadi seperti sekarang ini, maka kami akan terus berjuang mempertahankan kemerdekaanmu ini dengan cara kami”, SELAMAT HARI PAHLAWAN.

Redaktur: Didi Wahyudi