Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu.
Yang jelas pasti manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda beda, baik secara akademik ataupun nonakademik. Ada diantaranya memiliki kemampuan akademik bagus namun lemah di nonakademik begitu juga sebaliknya, dan yang harus kita sadari bahwa semuanya merupakan anugerah dari Tuhan yang maha kuasa, apapun potensi itu harus kita cermati lebih dini dan dikelola sebaik mungkin sehingga tetap menjadi sebuah kemampuan atau prestasi yang bisa dibanggakan, baik bagi pribadi, orangtua ataupun lembaga.
Alangkah indahnya ketika kemampuan akademik dan nonakademik bisa seimbnag sehingga menciptakan perpaduan yang pas dianatara keduanya yaitu prestasi gemilang di berbagai sektor.
Berikut ini adalah motivasi yang bisa dijadikan acuan untuk bisa digunakan sebagai cara membuat agar prestasi akademik dan nonoakademik bisa berjalan beriringan atau seimbang.
1. Mencari Waktu yang Terbaik untuk Belajar
Kita harus tau kapan waktu terbaik kita buat belajar. Karena ini merupakan cara yang terbaik menyangkut keefektifan belajar kita juga.
2. Sering Me-review Pelajaran yang Kita Paling Tidak Kuasai
Sering-sering baca ulang pelajaran yang paling gak kita kuasai, misalnya matematika. Nah, seringlah bergaul sama matematika biar bersahabat dan gak jadi musuh lagi.
Kalau di kelas, cukup mikirin urusan kelas. Begitu pun ketika di organisasi, agar urusannya tidak bercampur.
Jangan begadang karena bisa bikin mengantuk di kelas dan membuat kita tidak maksimal menyimak mata pelajaran.
5. Cari Tahu Cara Belajar Kita
Setiap orang memiliki tehnik belajarnya sendiri-sendiri, misalnya cara belajar visual sama auditory. Jadi harus banyak nulis (mencatat) dan banyak dengerin. Terkadang kita perlu mencoba tehnik dengerin guru menjelaskan materi kemudian bikin resume pakai pena warna-warni dan menarik, resume-nya cuma poin-poin penting terus dia jabarin sendiri dan itu ngebuat hapal diluar kepala banget.
Wah, ini dia godaan terbesar saat mau belajar. Kalau sudah mau belajar, mending ponselnya dimatikan atau di-silent dan dijauhkan dari kita. Tujuannya agar kita lebih fokus saat belajar.
7. Selesaikan Pekerjaan Samapi Tuntas
Belajar jika kerjaan lain udah kelar. Misal, ada yang harus dibuat entah itu proposal atau tugas organisasi lain, itu di selesain dulu baru enak dan tenang dalam belajar belajar.
8. Harus Seimbang
Intinya bagi waktu yang benar, jangan condong ke salah satu, harus seimbang, baik untuk urusan akademik, nonakademik, organisasi dan juga urusan akhirat atau ibadah.
Redaktur: Didi wahyudi
All pict taken from paguyuban/didi.red